BSIP NTT Melaksanakan Penyerahan Anakan Sayuran Mendukung Gerakan Tanam Sayur di Pekarangan
Pangan memiliki andil yang cukup besar terhadap inflasi, mengingat komoditas pangan menjadi kebutuhan utama dan harga yang cenderung tidak stabil. Beberapa komoditas pangan yang harganya fluktuatif dan berindikasi besar mempengaruhi inflasi diantaranya: cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah. Oleh karena itu, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian mendorong gerakan tanam sayur di pekarangan. Sehubungan dengan hal tersebut, pada 8 Maret 2024, BSIP NTT turut andil bagian dengan membagikan anakan sayuran yaitu terong kepada masyarakat sekitar untuk ditanam.
Bertempat di halaman depan kantor BSIP NTT, dilakukan pembukaan kegiatan dan dilakukan tanam secara simbolik bersama seluruh tamu undangan di bedengan yang sudah disiapkan. Kegiatan penanaman tersebut dilakukan oleh Ir. Irianus Rejeki Rohi sebagai plh Kepala BSIP NTT, didampingi oleh Kasubbag TU Christofel J.B. Sendow, SST., M.Sc, perwakilan tim fungsional, serta diikuti oleh seluruh tamu undangan dari masyarakat dan lembaga sekitar sejumlah 22 yang terdiri dari unsur TNI (Korem 161 Wirasakti, Brigif 21 Komodo, Yonif 743 PSY Kupang, Yonarmed 20/155 GS BY, Kodim 1604 Kupang, dan Yonarhanud 9/AWJ), Kelurahan Naibonat, Puskesmas Naibonat, SD Inpres Oelmasi, unsur gereja (GMIT Airkom, Pastor Stasi Santo Marthinus, GMIT Elim, dan GMIT Marturia), Masjid Agung Darul Hidayah, unsur petani yang tergabung dalam kelompok tani (Fajar Pagi, Sahabat, Pelangi, Mekar Baru, Tunas Baru, Karunia, Lumbung Kasih, dan Harapan Tani).
Dalam kesempatannya, Ir. Irianus Rejeki Rohi, M.Si. menyampaikan latar belakang kegiatan “Penyerahan Anakan Sayuran Mendukung Gerakan Tanam Sayur di Pekarangan”, dimana komoditas pangan menjadi salah satu faktor terjadinya inflasi sehingga dilakukan pembagian anakan sayuran untuk ditanam di lahan pekarangan. Selain itu beliau menyampaikan tentang transformasi kelembagaan dari yang sebelumnya bernama BPTP NTT, sekarang menjadi BSIP NTT. Harapannya dengan dilakukan kegiatan ini dapat menekan inflasi terutama harga komoditas pangan dan mencegah terjadinya krisis pangan.