Ayam Sensi Dan Gaok Si Karkas Besar Hasil Seleksi Telah Hadir Di BSIP NTT
Ayam Gaok terseleksi merupakan rumpun ayam lokal dari Madura yang terseleksi selama enam generasi yang dilakukan oleh Balai Pengujian Standar Instrumen Unggas dan Aneka Ternak (BPSI-UAT) Ciawi yang dulu bernama Balitnak, Ciawi. Ayam gaosi-1 Agrinak ini diseleksi untuk menghasilkan bibit ayam lokal pedaging yang dapat dipanen pada umur sekitar 10 minggu. Program perakitan bibit ayam lokal Gaok Terseleksi dalam membentuk struktur pembibitan ini dilakukan melalui perkawinan 4-ways crossing.
Ayam gaosi-1 Agrinak sendiri memiliki beberapa keunggulan di antaranya bobot badan ayam pejantan pada umur 10 minggu dapat mencapai 1 kg (betina 8-9 ons). Selain itu persentase karkasnya juga tinggi baik jantan maupun betina dapat mencapai 63%.
Kini ayam gaok dan sensi sedang dikembangkan di unit perbibitan ayam di IP2TP Naibonat-BSIP NTT. Bibit kuri (DOC) nya diperoleh langsung dari BPSI-UAT Ciawi sebagai bibit F1.
Ayam gaok dan sensi yang dikembangkan di IP2TP saat ini telah berumur 20 minggu dengan bobot badan rata-rata ayam gaok mencapai. 1, 64 kg untuk yang jantan sedangkan yang betina mencapai 1,32 kg. Ayam sensi jantan 1,72 kg dan betina 1, 21 kg. Populasi ayam gaok sebanyak 100 ekor dan ayam sensi sebanyak 200 ekor. Karena baru pertama dikembangkan di BSIP, ke depannya ayam gaok dan sensi akan dijadikan calon indukan dan pejantan untuk menghasilkan bibit-bibit unggulan ayam gaok dan sensi yang dapat dikembangkan di NTT sebagai ayam lokal tipe pedaging. Ayam gaok dan sensi ini dikembangkan di IP2TP Naibonat sebagai sumber bibit ayam lokal tipe pedaging disamping ayam KUB-2 yang telah ada sebagai sumber bibit ayam lokal tipe petelur. Salam Inovasi