Rapat Koordinasi Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan Propinsi NTT
Kupang, kamis 14 Maret 2024 BSIP NTT melakukan Rapat Koordinasi penambahan Areal Tanam Melalui Pompanisasi Propinsi NTT. Dalam rangka menindaklanjuti Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 194/KPTS/OT.050/M/03/2024 Tentang Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan, Pusat Standardisasi Instrumen Tanaman Pangan (BSIP-TP) sebagai Penanggung Jawab pada Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tindak lanjut kegiatan Pompanisasi Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan Propinsi NTT. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BSIP NTT Dr. Ir. Sophia Ratnawaty, M.Si., Kapus Standardisasi Instrumen Tanaman Pangan Dr. Ir. Priatna Sasmita, M.Si. Plt. Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Propinsi NTT, Joaz B. Oemboe Wanda, SP, Plt. Korem 161 Wirasakti, Kapten Alex Bessie, SH, perwakilan Distan KP NTT, F. Ferry Luer, perwakilan Distan KP PTN NTT, Simon Banset., dan penyuluh BSIP NTT. Kegiatan diawali dengan sambutan dari kepala BSIP NTT Dr. Ir. Sophia Ratnawaty, M.,Si. Dan selanjutnya dibuka langsung oleh Kapus Standardisasi Instrumen Tanaman Pangan Dr. Ir. Priatna Sasmita, M.Si. dalam paparannya beliau mengatakan Melaksanakan kegiatan optimalisasi lahan, pompanisasi dan pertambahan areal tanam untuk peningkatan produksi padi di Provinsi yang menjadi tanggungjawab masing-masing; Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan optimalisasi lahan dan pompanisasi untuk peningkatan produksi padi; dan Melaporkan hasil pelaksanaan optimalisasi lahan dan pompanisasi untuk peningkatan produksi padi setiap hari sekali pada Pukul 06.00 WIB kepada Menteri melalui Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Identifikasi Lahan Sawah Tadah Hujan Yang Dapat Dipompanisasi. Dalam rapat koordinasi disampaikan persyratan pemilihan lokasi, pemilihan sumber air, jaringan irigasi dan pompanisasi air. Selanjutnya sambutan dari PLH Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Propinsi NTT, Joaz B. Oemboe Wanda, SP mengatakan perpompaan mendukung penambahan areal tanam (PAT) mempunyai Kriteria yaitu tersedia sumber air permukaan yang dapat dipompa (Sungai dll) dan tujuan ketersediaan air irigasi melalui pompanisasi, untuk meningkatkan penambahan areal tanam Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan diskusi. (Cristine W.H)