PENGEMBANGAN AYAM KUB DI BSIP NTT PERKETAT PENERAPAN BIOSEKURITI
PENDAHULUAN
Biosekuriti adalah suatu langkah manajemen yang harus dilakukan oleh peternak untuk mencegah penyakit masuk ke dalam peternakan dan untuk mencegah penyakit yang ada di peternakan keluar menulari peternakan lain atau masyarakat sekitar (Payne, et al, 2002). Aspek-aspek program biosekuriti adalah upaya pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit, memberikan kondisi lingkungan yang layak bagi kehidupan ternak ayam, jaminan keamanan terhadap karyawan, mengamankan keadaan produk yang dihasilkan sebagai jaminan keamanan pangan terhadap konsumen. Dengan kata lain, biosekuriti merupakan sejenis program yang dirancang untuk melindungi ternak dari bebagai serangan penyakit atau sebagai langkah awal dalam pengendalian wabah penyakit.
Biosekuriti merupakan istilah atau langkah insiatif untuk menjaga kesehatan dan menjamin kelangsungan produksi unggas dan produk unggas yang aman (Alfaffar, 2015, dalam Utami K.B et al, 2021), jika tidak maka akan berdampak negatif terhadap kualitas dan kuantitas produk tersebut. Langkah-langka biosekuriti diperlukan untuk mencegah konsekuensi negatif dari penyakit menular selama budidaya ayam karena mengurangi pendeteksian, persistensi atau penyebaran agen infeksi (Mahmoud et al, 2014: Loth et al. 2011 dalam Utami K.B et al, 2021). Biosekuriti di setiap peternakan unggas adalah suatu keharusan untuk mencapai potensi keberhasilan dan profitabilitas di bidang perunggasan (Alsaffar, 2015dalam Utami K.B et al, 2021), agar ayam dapat terjaga kesehatannya serta dapat dipastikan hasil produksi berupa daging aman dikonsumsi.
Berbagai penelitian tentang biosekuriti telah dilakukan sebelumnya, seperti yang telah dilakukan pada pternakan dengan kandang sistem close/open di Sudan (Mahmoud et al, 2014 dalam Utami K.B et al, 2021), kelembahan substansial dalam penerapan langkah-langka biosekuriti di peternakan ayam (Maduka et al, 2017).
PENERAPAN BIOSEKURITI DALAM USAHA PENGEMBANGAN AYAM KUB
Penerapan biosekuriti dalam usaha peternakan unggas khususnya ayam KUB bahwa dalam rangka pelaksanaan kesehatan hewan, setiap usaha ternak ayam harus memperhatikan hal-hal seperti: a). Lokasi usaha tidak mudah dimasuki hewan liar dan bebas dari hewah peliharaan lainnya yang dapat menularkan penyakit, b) Melakukan disinfeksi kandang dan peralatan dengan menyemprotkan disinfektan, c) Melakukan penyemprotan insektisida pembasmi serangga, lalat dan hama lainnya di sekitar kandang ternak, d) Mencegah penularan penyakit dari suatu kelompok ternak ke kelompok ternak lainnya, e) Menjaga agar tidak setiap orang dapat bebas keluar masuk kandang ternak yang memungkinkan terjadinya penularan penyakit, f) Membakar atau mengubur bangkai ternak yang mati karena penyakit menular, g) Menyediakan fasilitas disinfeksi untuk staf/karyawan dan kendaraan tamu dipintu masuk perusahaan, h) Segera mengeluarkan ternak yang mati dari kandang untuk dikubur atau dimusnahkan, i) Mengeluarkan ternak yang sakit dari kandang untuk segera diobati atau dipotong.
Pada dasarnya ada hal-hal penting sudah dilakukan seperti dalam pengembangan ternak ayam KUB di BSIP NTT seperti: i) kebersihan peralatan makan dan minum yang dilakukan melalui pencucian secara rutin setiap pagi, ii) kebersihan kandang dan iii) pemberian pakan yang sesui kebutuhan ternak, iv) pembuatan pagar pembatas di depan kandang untuk menghindari kontak langsung pengunjung dengan ternak ayam KUB yang ada. Dengan pembuatan pagar tersebut memberikan ruang bagi ternak sebagai umbaran agar ternak ayam dapat bermain di depan dan samping kandang.
Namun disadari bahwa evaluasi terhadap penerapan biosekuriti dalam pengembangan ternak ayam KUB di BSIP NTT belum dilakukan oleh karena itu dirasa perlu untuk dapat melakukannya sehingga dapat mengetahui sejauh mana penerapan biosekuriti tersebut sesuai standar yang berlaku.
Salam standar instrumen pertanian (Onike Lailogo/Penyuluh Pertanian Madya BSIP NTT).
Sumber:
- Maduka C V., Igbokwe IO, Atsanda NN. 2016. Appraisal of Chicken Production with Associated Biosekuriti Practices in Commercial Poultry Farms Located in Jos, Nigeria.
- Payne.J.B, Kroger E.C, Watkins S.E, 2002. Evaluation of litter treatmens on Salmonella recovery from poultry litter. J. Appl. Poult.Res 11.
- Umi K.B; Ferdianto Budi Samudra, 2021. Evaluasi Penerapan Biosekuriti di Peternakan Ayam Joper Di Jawa Timur . Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan, Jurusan Peternakan Politeknik Pembangunan Pertanian Malang