BSIP NTT : Penguatan Kapasitas Penerap Standar Instrumen Pertanian Mendukung UPSUS di Tublopo-TTS
Amanuban Barat, 1 Maret 2024, bertempat di salah satu halaman rumah ketua kelompok tani desa Tublopo kecamatan Amanuban Barat kabupaten TTS, BSIP NTT melaksanakan kegiatan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Instrumen Pertanian Mendukung UPSUS Percepatan Tanam Peningkatan Produksi Jagung 2024. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian yang dilaksanakan di 3 kabupaten di pulau Timor, yaitu kabupaten Belu, kabupaten TTU, dan kabupaten TTS. Melibatkan 75 orang peserta yang merupakan petani (penangkar, calon penangkar, dan petani inovatif) dan PPL dari beberapa desa di kecamatan Amanuban Barat.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BSIP NTT Dr. Ir. Sophia Ratnawaty, M.Si., Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura & Perkebunan kabupaten TTS Otnial Neonane, S.TP., M.Si., camat Amanuban Barat Stevanus Neonufa, S.Pi., narasumber dari Balai Besar Penerapan Standardisasi Instrumen Pertanian (BBPSIP) Serealia Maros Jamaluddin, S.P., M.Si., tenaga PBT kabupaten TTS Paulina Nugraheni, S.P., perwakilan Eco Enzym kabupaten TTS Happy Sastra, Penanggung jawab kegiatan beserta tim BSIP NTT.
Kegiatan diawali oleh laporan pelaksanaan kegiatan yang disampaikan oleh Ir. Irianus Rejeki Rohi, M.Si yang menyampaikan tentang kelembagaan BSIP NTT berdasar Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2022 tentang Kementeriaan Pertanian dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 13 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Lingkup BSIP. Selain itu disampaikan peran BSIP NTT sesuai Kepmentan RI Nomor 694/KPTS/RC.020/M/12/2023 tentang PJ UPSUS Percepatan Tanam Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Tahun 2023-2024. Selanjutnya Kepala BSIP NTT Dr. Ir. Sophia Ratnawaty, M.Si. dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan pejabat setempat sehingga kegiatan ini dapat terlaksana. Harapannya pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik hingga selesai dan memberikan dampak positif bagi para peserta.
Camat Amanuban Barat Stevanus Neonufa, S.Pi. menyampaikan potensi pertanian jagung di wilayahnya, serta menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi oleh para petani, diantaranya kesulitan mendapatkan benih jagung bermutu. Harapannya melalui kegiatan ini dapat menjadi media untuk mengembangkan kompetensi para petani sehingga dapat meningkatkan ketersediaan benih bermutu. Kegiatan selanjutnya yaitu sambutan sekaligus membuka acara secara resmi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura & Perkebunan kabupaten TTS Otnial Neonane, S.TP., M.Si. Dalam sambutannya beliau memberikan motivasi kepada para peserta dan patut berbangga karena kegiatan ini merupakan salah satu fasilitas untuk menambah wawasan dan mengembangkan kompetensi sehingga lebih mampu dalam berusaha tani. Beliau berpesan bahwa petani harus semangat dan memanfaatkan kegiatan seperti ini dan dapat menerapkan ilmu yang didapat.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama oleh Otnial Neonane, S.TP., M.Si. yang tentang Strategi Pembangunan Pertanian kabupaten TTS tahun 2024-2025 dalam Mendukung Pembangunan Pertanian Indonesia. Materi berikutnya disampaikan oleh Paulina Nugraheni, S.P. tentang Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Jagung. Materi ketiga disampaikan oleh Jamaluddin, S.P., M.Si. Beliau menyampaikan materi tentang pengenalan SNI jagung 8969-2021, GAP Jagung Agroekosistem Lahan Kering dan Terintegrasi, GHP Jagung, Pemanfaatan Limbah Jagung, dan Pasca Panen dan Pengolahan Jagung.
Materi terakhir disampaikan oleh Happy Sastra tentang pembuatan dan pemanfaatan pupuk organik dan pestisida organik serta dilakukan praktek pembuatannya. Di akhir sesi dilakukan penyerahan 1 paket alat Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK) yang diserahkan langsung oleh kepala BSIP NTT kepada koordinator penyuluh kecamatan Amanuban Barat Siti Mollo, SST.