BSIP NTT Ikuti FGD Penguatan Sumber Daya dan Akselerasi Akreditasi Laboratorium Terstandar
Kupang, 31 Agustus 2023, BSIP Nusa Tenggara Timur mengikuti forum group discussion Penguatan Sumber Daya dan Akselerasi Akreditasi Laboratorium Terstandar Lingkup BSIP Penerapan. Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting yang diselenggarakan oleh Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kementerian Pertanian. Rapat ini dihadiri oleh Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si., sekretaris BSIP Dr. Haris Syahbuddin, DEA, Kepala Balai Besar Penerapan Standar Standar Instrumen Pertanian (BSIP Penerapan) Dr. Ir. Syamsuddin, M.Sc, serta perwakilan seluruh BPSIP seluruh provinsi, baik Kepala Balai maupun pengelola laboratorium.
Sambutan pertama disampaikan oleh Dr. Ir. Syamsuddin, M.Sc, beliau menyampaikan kondisi laboratorium di lingkup BSIP saat ini, dari 34 laboratorium yang ada, 9 laboratorium sudah akreditasi, 22 laboratorium dalam proses akreditasi, dan 5 laboratorium dibekukan status akreditasinya. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh managemen laboratorium, diantaranya kurangnya jumlah personel yang disebabkan oleh banyak faktor salah satunya perpindahan karena transformasi lembaga. Kompetensi personel juga menjadi kendala. Beliau menyampaikan kompetensi personel masih rendah sehingga dibutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi personel.
Dalam kesempatannya, Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si menyampaikan arahan-arahan strategis bagi para personel laboratorium. Pertama-tama beliau sangat mengapresiasi diadakan pertemuan ini yang salah satunya dapat memacu laboratorium untuk terakreditasi. Terkait adanya efisiensi anggaran, beliau berpesan laboratorium yang sesuai kriteria dapat menjadi prioritas untuk dilakukan proses akreditasi. Selain itu beliau juga mendorong peningkatan kompetensi personel laboratorium melalui pelatihan, salah satunya dengan pemetaan kompetensi, sebagai acuan untuk diadakannya pelatihan. Terkait lembaga sertifikasi, saat ini masih berpusat di pusat, tetapi beliau membuka peluang laboratorium di tiap provinsi untuk menjadi lembaga sertifikasi sesuai potensi masing-masing.
Kegiatan selanjutnya yaitu pemaparan materi pertama berjudul Arah dan Kebijakan Penguatan Sumber Daya menuju Laboratorium Terstandar yang disampaikan oleh Dr. Haris Syahbuddin, DEA. Beliau menyampaikan terkait tugas pokok dan fungsi BSIP serta ruang lingkup program dan kegiatannya. Mayoritas laboratorium lingkup BSIP memiliki ruang lingkup pengujian kimia tanah dan pupuk, sedangkan sisanya memiliki ruang lingkup servis kimia, pemuliaan benih, paska panen, teknologi hasil, diseminasi, dan pendukung. Tantangan yang dihadapi terkait layanan laboratorium yaitu pengelolaan informasi yang belum terdigitalisasi, waktu penyelesaian layanan belum optimal, dan pemeliharaan peralatan masih rendah. Terdapat arah kebijakan melalui penguatan sumber daya, baik pengembangan dan penguatan tata kelola SDM, prasarana dan sarana, penguatan jejaring nasional, akreditasi, dan komitmen pelayanan yang lebih valuable.
Materi kedua berjudul penguatan akselerasi akreditasi laboratorium pada lingkup BSIP yang disampaikan oleh pak Fery dan ibu Tantri dari Direktorat Penguatan dan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Badan Standardisasi Nasional (BSN). Pemateri menyampaikan saat ini akreditasi laboratorium mengacu kepada ISO/IEC 17025:2017. Pentingnya akreditasi laboratorium yaitu untuk memberikan jaminan validitas data hasil laboratorium dan keberterimaan hasil uji secara global. Salah satu persiapan penerapan ISO dalam laboratorium yaitu: komitmen pimpinan bahwa laboratorium harus terakreditasi, pembentukan tim akreditasi, pembentukan organisasi laboratorium, inventarisasi peralatan, inventarisasi kemampuan pengujian, dan rencana ruang lingkup pengujian. Harapannya melalui kegiatan ini dapat dilakukan konsolidasi untuk mengakselerasi akreditasi laboratorium yang terstandar.