BSIP NTT Gelar Bimtek Perbenihan Kedelai Terstandar di Kabupaten Manggarai Barat
Selasa, 11/10/23. Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) NTT melaksanakan bimbingan teknik (bimtek) perbenihan kedelai terstandar bagi petani di Pulau Flores pada Oktober 2023, khususnya di Manggarai raya.
Bimtek akan dilaksanakan di 3 Kabupaten dengan lokasi pertama diselenggarakan di Kabupaten Manggarai Barat tepatnya di Hotel Prundi Labuan Bajo, Rabu (11/10/2023).
Kegiatan dibuka oleh Julie Sutrisno Laiskodat, anggota Komisi IV DPR RI. Beliau mengatakan, Bimtek tersebut dipandang penting karena di Pulau Flores memiliki potensi kedelai, tidak terkecuali di Kabupaten Manggarai Barat. Kebutuhan kedelai selama ini di Indonesia sangat tinggi, tetapi dominan dipenuhi kedelai impor, karena stok kedelai di tanah air terbatas. Kedelai di antaranya sebagai bahan baku/dasar tahu dan tempe serta kecap. Oleh sebab itu, para petani khususnya di Mabar, harus lebih mengusahakan budidaya kedelai yang bermutu dan berstandar. Usaha tersebut harus berkelanjutan, bersinergi antara petani, mitra/stakeholders dan pemerintah daerah maupun pusat. Yang utama adalah terbangun dahulu ekosistimnya, imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian NTT, Dr. Ir. Sophia Ratnawaty., M.Si menyampaikan tugas pokok dan fungsi dari kelembagaan BSIP NTT salah satunya yaitu melakukan diseminasi terkait standar instrumen pertanian salah satunya dengan kegiatan BIMTEK ini. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Mabar, Laurensius Halu juga mengucapkan terimakasih kepada BSIP NTT telah memilih Kabupaten Manggarai Barat sebagai lokasi untuk dilaksanakan Bimtek dan semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para petani di sekitar manggarai barat.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan benih kedelai secara simbolis kepada kelompok petani.
Pada acara inti yaitu penyampaian materi terkait perbenihan kedelai terstandar yang disampaikan oleh Narasumber Didik Sucahyono, SP, MP serta Erick Teguh Herwinda dari PT Kedelai Inti Raya. Peserta kegiatan dihadiri 60 orang, terdiri dari petani, penyuluh dan jajaran dinas terkait dan lain-lain.