
BRMP NTT Melakukan Sinkronisasi Swasembada Pangan Di NTT
Mendukung terlaksananya program swasembada pangan di NTT, hari Senin, 26 Mei 2025 Kepala BRMP NTT (Dr. Abdul Wahad) bersama tim melakukan kunjungan ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT yang diterima langsung oleh Kepala Dinas (Joaz Oemboe Wanda, SP) bersama staf. Pertemuan yang dilaksanakan dalam rangka konsolidasi, koordinasi dan kolaborasi kegiatan agar dalam pelaksanaan kegiatan semua unsur terkait memiliki sudut pandang yang sama dengan harapan apa yang menjadi Program Utama Kementerian Pertanian yakni terwujudnya swasembada pangan dapat tercapai.
Pertemuan yang berlangsung tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa semua kegiatan yang akan dilaksanakan termasuk Brigade Pangan, Optimalisasi Lahan, Cetak Sawah Rakyat, LTT Reguler dan Padi Gogo akan dilakukan secara sinergi. Oleh karena itu, untuk mewujudkan sinergitas tersebut, maka perlu adanya pertemuan antara semua pihak seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang, SPP Snakma Lili-Kupang, Balai Besar Wilayah Sungai (Wilayah II NTT) serta Universitas Nusa Cendana Kupang.
Setelah itu, kunjungan dilanjutkan ke Balai Besar Wilayah Sungai (Wilayah II NTT) dan tim diterima oleh Kepala Balai (Parlinggoman Simanungkalit, ST., M.PSDA). Pertemuanpun tidak terlepas dari pembahasan mengenai kolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan mendukung swasembada pangan. Oleh karenanya disepakati bahwa dalam kunjungan ke Kabupaten Sumba Tengah, Kepala BBWS menyarankan agar dilakukan secara bersama-sama sehingga dapat melihat langsung perkembangan pelaksanaan swasembada pangan maupun permasalahan yang dihadapi selama ini d kabupaten tersebut.
Sebagai penanggungjawab satgas di Kota Kupang disamping tiga kabupaten lainnya (Kabupaten Ngada, Manggarai dan Sumba Tengah) maka kesempatan tersebut tim juga melakukan kunjungan ke Dinas Pertanian Kota Kupang yang diterima langsung oleh Kepala Dinas (Rita Lay, SP). Dengan adanya kunjungan tersebut, maka sangatlah penting bahwa kolabarasi kegiatan harus terus dibangun agar selain adanya keseragaman data, namun yang lebih utama adalah esensi dari swasembada pangan dapat tersampaikan pada penyuluh-penyuluh pertanian yang adalah ujung tombak pembangunan pertanian untuk dapat lebih memotivasi petani untuk dapat memanfaatkan lahan sawahnya bukan hanya pada musim hujan tapi juga pada musim kemarau bila ditunjang oleh sarana dan prasarana dan adanya ketersediaan sumber air yang memadai.